28.2.08

Rapimtas PSN



Pada 25 dan 26 Pebruari 2008, bertempat di Hotel Marcopolo, Menteng, Dewan Pimpinan Nasional Partai Solidaritas Nasional menggelar Rapat Pimpinan Terbatas.

Tujuan digelarnya Rapimtas adalah untuk mengevaluasi kinerja para pengurus tingkat provinsi dalam menghadapi verifikasi administrasi partai politik oleh Departemen Hukum dan Hak Azazi Manusia.

Rapimtas dihadiri 24 Ketua dan atau Sekretaris DP Provinsi PSN se-Indonesia, yang pada saat yang sama menyerahkan segala kelengkapan administratif sebagaimana yang disyaratkan oleh UU Parpol. Di antaranya adalah: Pembentukan dan SK minimal 50 persen DP Kota / Kabupaten, pembentukan dan SK minimal 25 persen Pengurus Kecamatan, yang masing-masing disertai dengan pernyataan sebagai pengurus PSN dan tidak terlibat dengan parpol lain dan fotokopi ketua, sekretaris, bendahara yang telah dilegalisir.

Masing-masing pengurus provinsi juga telah membuat pemberitahuan keberadaan PSN dan domisili di masing-masing daerah mereka dan telah menyertakan refrensi dari Kesbang dan Linmas di daerah mereka.

Saat memberikan pengarahan, Ketua Umum DPN Partai Solidaritas Nasional menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kegigihan para pengurus provinsi yang hadir dan telah memperlengkapi segala dokumen partai yang diperlukan bagi keperluan verifikasi.

Suryo Bambang Sulisto bahkan menyebut para kader PSN tersebut sebagai pejuang. "Meski pun demikian," lanjut Ketua Umum DPN PSN, "perjuangan belumlah selesai. Masih terbentang hamparan tantangan yang membutuhkan semangat dan ketabahan Saudara-Saudaraku ke depan. Tapi saya percaya, sebagai pejuang, Saudara-Saudara -- kita semua -- pasti akan sanggup melalui itu semua. Karena pejuang harus gigih, harus kokoh, harus kukuh. Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih atas jerih payah dan kegigihan Saudara-Saudara sekalian."

Suryo Bambang Sulisto juga menyemangati para pengurus DPN agar tetap tegar dan tegas dalam menghadapi verifikasi yang barangkali akan menyita dan menghabiskan banyak energi.
260208 ANDRETHERIQA/OKK

20.2.08

Pidato Politik


KETUA UMUM DEWAN PIMPINAN NASIONAL
PARTAI SOLIDARITAS NASIONAL
dalam Rapat Kerja Nasional
Partai Solidaritas Nasional
Jakarta, 8 - 9 November 2007




Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamualaikum Waramatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera bagi kita sekalian.

Yang Kami muliakan, Bapak DR. KPH. Sutiyoso, SH.
dan seterusnya...,
...
Yang Saya banggakan para Kader dan Pengurus Partai Solidaritas Nasional, baik dari Dewan Pimpinan Nasional, Propinsi maupun Kota dan Kabupaten dari hampir seluruh Indonesia yang hadir malam ini,
SALAM SOLIDARITAS !!!
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji kehadirat Allah swt., Tuhan Yang Maha Esa, pemilik tunggal segala kedaulatan dari seisi alam semesta. Hanya semata-mata atas ijin-Nya pula, kita dapat mengadakan Rapat Kerja Nasional saat ini.

Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan keharibaan Paduka Nabi Besar Muhammad saw., beserta keluarga, handaitaulan, sahabat dan para pengikutnya hingga ke penghujung jaman.


Bapak Ibu Saudara-saudaraku yang berbahagia,

Sungguh berbesar hati, kita sekalian dapat melaksanakan Rapat Kerja Nasional Partai Solidaritas Nasional pada saat ini, sebagai tindak lanjut dari Kongres I Partai Solidaritas Nasional pada bulan Agustus lalu di Semarang. Rentang waktu yang singkat antara Kongres I dan Rakernas ini, merupakan wujud dari kesungguhan Saudara-saudara sekalian untuk mengelola dan membesarkan Partai Solidaritas Nasional. Untuk itu, saya yang telah diminta dan dipilih sebagai Ketua Umum, dengan segala kerendahan hati menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Saudara-saudara sekalian, terutama kepada tim formatur, tim perancang dan perumus, SC serta OC.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan juga saya untuk menyebut dengan takzim, beberapa nama yang tidak dapat dipisahkan sejak terbentuknya Partai Solidaritas Nasional. Nama-nama yang memiliki andil yang luar biasa dalam membidani dan mengawal lahir dan tumbuhnya Partai ini. Terimakasih yang tak terhingga kepada Bapak Harsono Badai Samodra. Terimakasih yang sama juga kami haturkan kepada Bapak DR. KPH. Sutiyoso, SH. – Bang Yos, dan para deklalator lainnya.

Handai Taulan yang berbahagia,

Jujur saya katakan, hati sanubari saya bergetar saat pertama kali diminta dan dipercaya untuk memimpin Partai ini. Betapa tidak, bukankah saat ini sedang terjadi krisis kepercayaan masyarakat terhadap partai-partai politik? Dan biasanya menjelang Pemilu, partai-partai baru akan bermunculan bak cendawan di musim hujan. Belum lagi, sejumlah barisan sakit hati yang tergusur dari partai yang sudah mapan, ramai-ramai membentuk pengurus bayangan atau partai baru yang kembar-siam. Jika untuk bersesak-sesakan, jika untuk sumpek-sumpekan, jika untuk berjejal-jejalan, jika polanya cuma begitu-begitu saja, jika orangnya masih yang itu-itu juga, Saudara-saudaraku, untuk apa kita bercapek-capek bikin partai baru ?

Setelah diyakinkan oleh teman-teman formatur, setelah mempelajari konsep-konsep hasil Kongres I, maka Saudara-saudaraku, dengan mengucap Bismillah, dengan sepenuh keyakinan jiwa, saya nyatakan bahwa saya bersedia untuk bersama-sama dengan Saudara-saudara membangun dan membesarkan Partai Solidaritas Nasional ini, dan membawanya sebagai perwujudan kerinduan rakyat Indonesia terhadap partai yang benar-benar Indonesia, yang mengedepankan kesetiawakawanan Nasional, yang penuh kegotongroyongan, yang memaknai cita-cita perjuangan dan proklamasi, yang bernafaskan Pancasila, yang kental dengan solidaritas, yang benar-benar solid.


Handai Taulan sekalian,

Partai Solidaritas Nasional memang hadir di tengah kondisi kepercayaan masyarakat yang semakin menipis terhadap partai politik. Kecenderungan selama ini, masyarakat hanya menjadi obyek partai saat-saat pemilu berlangsung. Janji manis, jargon, slogan, bahkan kontrak politik sekalipun, akan menguap begitu saja tatkala pemilu berlalu. Berbagai survey yang dilaksanakan oleh beberapa lembaga menunjukkan semakin tingginya sikap apatis masyarakat terhadap partai politik. Bahkan, bentuk mutakhir dari kondisi seperti itu adalah dengan dimungkinkannya Calon Independen dalam pemilihan kepala daerah.

Kondisi demikian merupakan tantangan bagi Partai Solidaritas Nasional untuk tampil beda, untuk berani menjawab segala keragu-raguan masyarakat dan sekaligus mengambil peran yang signifikan dalam kancah kebangsaan dan kenegaraan serta merebut empati dari daulat rakyat Indonesia.

Partai Solidaritas Nasional harus percaya diri untuk mampu berdiri di atas kepentingan bersama untuk mengisi kemerdekaan yang pintu gerbang dan jembatan emasnya telah dibangun oleh para founding fathers kita, dengan tetap berpegang pada ideologi Pancasila dan semangat gotong-royong. Bung Karno sebagai penggali Pancasila, pada tanggal 1 Juni 1945 menjelaskan bahwa bangsa ini harus memiliki spirit yang sama, falsafah yang disebut Pancasila. Jika dipampetkan, lima sila itu akan menjadi trisila, dan jika dipampetkan lagi akan menjadi ekasila, yaitu jiwa bangsa yang sudah ada semenjak nenek moyang kita ada, yang disebut gotong-royong. Hari ini Saudara-saudara, jiwa dan semangat gotong-royong itulah yang kita terjemahkan sebagai Solidaritas!

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 hanyalah merupakan political independence, yang masih harus dimaknai dengan perjuangan menyeluruh dalam persatuan dan kesatuan demi mencapai masyarakat adil makmur sentosa sejahtera. Dalam kerangka itulah, Partai Solidaritas Nasional harus tampil untuk mengambil peran di tengah-tengah kerinduan masyarakat dan rakyat Indonesia terhadap kepemimpinan yang berkebangsaan dan bangsa yang berkepemimpinan.


Handai Taulan yang berbahagia,

Partai Solidaritas Nasional merupakan partai kader yang lebih mengutamakan kualitas daripada hanya sekadar kuantitas. Partai Solidaritas Nasional mendukung sepenuhnya kesetaraan gender, perlunya perlindungan menyeluruh terhadap kehidupan dan hak hidup bagi semua pihak dan golongan, perlindungan terhadap anak-anak dan hak bagi mereka untuk memperoleh pendidikan yang baik serta pelestarian alam dan lingkungan sebagai wadah utama tempat bernaungnya segala makhluk dan aspek kehidupan.

Kesetaraan dalam persaudaraan sebagai konstruksi solidaritas pulalah yang menjadikan sesama kader dalam Partai Solidaritas Nasional adalah Saudara, adalah bagian dari Handai Taulan. Kita akan amanatkan tanggungjawab yang setimbang bagi pengurus propinsi, kota dan kabupaten. Kita akan manifestasikan otonomi daerah sebagai urat nadi organisasi Partai Solidaritas Nasional. Kelak kita akan rasakan, jika di daerah-daerah tersebut menghadapi Pilkada, maka pengurus daerah setempatlah yang akan lebih mengenal potensi dan figur yang pantas diusung oleh PSN untuk maju sebagai kepala daerah. Dewan Pimpinan Nasional hanya akan memberikan pertimbangan dan rekomendasinya.

Untuk itu saya ingin bertanya kepada Saudara-saudara yang datang dari daerah-daerah se-Nusantara. Bersediakah Saudara-saudara mengemban tugas dan tanggungjawab tersebut ?
Sanggup ? (audience menjawab serempak, sanggup !!!)
Terimakasih.

Handai Taulan sekalian,

Sebagai partai yang lahir pada era reformasi, Partai Solidaritas Nasional melaksanakan sepenuhnya proses reformasi dan berperan sebagai agent of change untuk mendorong akselerasi demokratisasi untuk melahirkan kepemimpinan nasional yang capable demi terciptanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa, yang berpihak pada kebenaran, kemajuan dan amanat penderitaan rakyat.

Partai Solidaritas Nasional adalah partai yang mengawali konsep kepemimpinan nasional melalui uji kompetensi dan kelayakan terhadap figur yang ingin maju sebagai pemimpin nasional. Jika pemimpin nasional tersebut adalah seorang presiden, maka selayaknya ia pernah teruji secara kualitas dan akuntabilitasnya sebagai kepala daerah yang cakupan dan problematikanya merupakan miniatur keindonesiaan. Di sisi lain, kepemimpinan adalah keteladanan, adalah kesetiaan, adalah keberanian, adalah kejujuran dan adalah ketabahan.

DR. KPH. Sutiyoso, SH. adalah salah seorang prajurit yang setia, yang jujur dan tabah. Bang Yos menjadi Gubernur DKI Jakarta selama 10 tahun yang diisi dengan empat kali pergantian kepempinan nasional. Ia seorang yang pantas dijadikan panutan, ia mempunyai jiwa kepeloporan, ia punya nyali dan keberanian. Saudara-saudaraku yang budiman, karenanya, jika Bang Yos tetap dalam performa demikian, pada saatnya kelak, dengan tidak ragu-ragu Partai Solidaritas Nasional akan mendukung dan berjuang bersama-sama Bang Yos menuju ke kursi Presiden Republik Indonesia.
Apakah Saudara-saudara Setuju ? (audience menjawab: setuju !!!)
Apakah Saudara-saudara Siap ? (audience menjawab: siap !!!)
Terimakasih.


Saudara-Saudaraku yang mulia,

Namun sebelum mencapai ke arah itu, ada sejumlah tugas dan pekerjaan yang harus kita selesaikan terlebih dahulu. Kita harus menghadapi verifikasi baik dari Depertemen Hukum dan HAM maupun oleh KPU/KPUD. Jika kita tidak bersiap dengan baik dan melalaikan tahapan verifikasi tersebut, maka apa yang kita cita-citakan tadi tidak akan menjadi apa-apa.

Karena itu Saya instruksikan kepada Saudara-Saudara sebagai para Pemimpin Partai Solidaritas Nasional di daerah untuk segera bentuk dan susun serta perkuatlah kepengurusan di daerah-daerah Saudara. Cermat dan teliti apa saja prasyarat untuk kelengkapan organisasi. Simak dengan baik apa yang dibicarakan dan diamanatkan oleh Rapat Kerja Nasional ini.

Apakah Saudara-saudara sanggup ? (audience menjawab: sanggup !!!)
Apakah Saudara-saudara siap ? (audience menjawab: siap !!!)
Terimakasih.

Saudara-saudaraku yang tercinta,

Jika besok Saudara-saudara kembali ke daerah masing-masing, segeralah bekerja seperti yang telah Saudara-saudara tunjukkan sebelum ini. Semoga Tuhan senantiasa memberikan kekuatan dan menuntun langkah-langkah kita.

Menangkan Pikiran, Hati dan Suara Rakyat buat Negeri !!
Mari Maju Bersama PSN, Berbakti Buat Negeri.
Salam Solidaritas !!!


Billahitaufikwalhidayah,
Wassalamualaikum Waramatullahi Wabarakatuh
,

DEWAN PIMPINAN NASIONAL
PARTAI SOLIDARITAS NASIONAL



SURYO B.SULISTO, MBA.
K E T U A U M U M

Salam Solidaritas

Menyikapi perjalanan berbangsa dan bernegara, dewasa ini, dibutuhkan adanya kejernihan jiwa dan kebeningan hati dalam memposisikan diri sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, pun dalam kehidupan berpartai. Demikianlah Partai Solidaritas Nasional (PSN) dibentuk dan didirikan. Meski hadir dalam kondisi kepercayaan masyarakat yang semakin menipis terhadap partai politik, Partai Solidaritas Nasional justru tertantang untuk tampil menjawab keragu-raguan terhadap masih mampukah partai politik mengambil peran yang signifikan dalam kancah kebangsaan dan kenegaraan serta merebut empati dari daulat rakyat Indonesia.

Partai Solidaritas Nasional berdiri di atas kepentingan bersama untuk mengisi kemerdekaan yang pintu gerbang dan jembatan emasnya telah dibangun oleh para founding fathers, dengan tetap berpegang pada ideologi Pancasila dan semangat gotong-royong. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 merupakan political independence yang masih harus dimaknai dengan perjuangan menyeluruh dalam persatuan dan kesatuan demi mencapai masyarakat adil makmur sentosa sejahtera. Dalam kerangka itulah, Partai Solidaritas Nasional tampil untuk mengambil peran di tengah-tengah kerinduan masyarakat dan bangsa Indonesia akan kepemimpinan yang berkebangsaan dan bangsa yang berkepemimpinan.

Berbeda dan belajar dari kesalahan partai politik-partai politik yang sudah ada yang selalu muncul menjamur di saat menjelang Pemilu, Partai Solidaritas Nasional adalah partai kader yang mengedepankan kualitas dan bukan semata-mata kuantitas. Partai Solidaritas Nasional juga mendukung sepenuhnya era reformasi dan berperan sebagai agent of change untuk mendorong demokratisasi yang melahirkan kepemimpinan nasional yang capable demi terciptanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa, yang berpihak pada kebenaran dan rakyat semesta.

Partai Solidaritas Nasional juga sepakat dengan sistem otonomi daerah yang terintegrasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, karenanya tanpa ragu, Partai Solidaritas Nasional dirancang sebagai partai yang memberikan otonomi optimal terhadap pengurus daerah-pengurus daerahnya.

Dengan fondasi-fondasi sebagaimana dimaksud di atas, maka dibentuklah sebuah partai kebangsaan yang kita kenal sebagai Partai Solidaritas Nasional.

Banten, Juli 2007
Andre Theriqa
Ketua Departemen OKK
ORGANISASI-KADERISASI-KEANGGOTAAN
Dewan Pimpinan Nasional PSN